Ide Tak sekalipun pernah habis

Ide itu tak mungkin sekalipun habis. Lantas kenapa kita takut  kehilangan ide. Bukankah masalah utamanya bukan melulu soal ide melainkan soal pengeluaran ide atau pelampiasan ide pada timing waktu yang harus pas. Ide yang mungkin anda pikirkan atau anda cari dengan galian yang seolah-olah anda telah menggalinya ribuan kilometer , Ternyata telah beberapa kali atau bahkan sering muncul di waktu dan tempat yang tidak terduga.

Terkadang, jengkel juga kepada ide?. Kalau waktu dibutuhkan malah tidak muncul. Tapi kalau waktu sedang ngelamun kok ide malah muncul dengan cemerlang atau luar biasa mengagumkan. Ide itu di ibaratkan dengan anak kecil kalau di penging / di larang malah ngeyel atau membantah tapi kalau di biarkan mengalir saja ya malah akan manut pada kita. Terus gimana ya , Cara agar ide yang anda dan saya  inginkan kemunculannya tepat pada waktu dan jam yang memang di butuhkan?. Jawaban lugas, Dengan mencatatnya setiap waktu ide cemerlang tersebut muncul. Dan jika kehabisan ide cemerlang yang mungkin sedang akan di butuhkan. Langsung saja di cari ide yang pernah di catat tadi kemudian dikembangkan lagi.

Menurut bong chandra dalam bukunya the scient of luck mengatakan dengan gambalang catatlah ide cemerlang mu sekarang sebelum menjadi sampah. Arti yang luar biasa. Jika ide kita tidak kita catat sekarang mungkin beberapa saat kemudian akan hilang dan hanya menjadi sebuah sampah. Beda halnya jika ide yang cemerlang kita catat mungkin beberapa saat kemudian akan menjadi sesuatu hal yang nyata atau juga bisa kita wujudkan dari ide cemerlang menjadi hal yang LUAR BIASA.

Salam To do!
Muhammad naufal zaki haidar
(Entrupreneur, Penulis, Dan investor)

1 Response to "Ide Tak sekalipun pernah habis"

  1. Saya setuju dengan pernyataan bahwa ide tidak akan pernah habis. Yang sering terjadi adalah ide yang sedang kita pikirkan dan bahkan sudah dituliskan, tiba-tiba telah terwujud melalui tangan orang lain.

    Saya berikan contoh. Suatu saat saya melewati sebuah perempatan jalan. Di sisi utara jalan tersebut masih berupa tanah kosong. Pikir saya, "Suatu saat akan ada Apotek di situ".

    Tak lebih dari setahun, pikiran itu pun terwujud.

    Siapa yang mewujudkannya? Mereka yang bertindak lebih cepat. :)

    Salam, MasNovanJogja

    ReplyDelete

wdcfawqafwef