( tulisan pagi) Sebuah pelajaran yang selalu saya ingat, saya peroleh dari sahabat saya yang mengerti tentang pola kerja otak manusia dan mempraktekan dalam kehidupannya. Dia mengingatkan saya bahwa otak manusia melaksanakan tindakan setelah adanya impuls sejak pertama menerima data dan mengambil keputusan adalah berdasarkan tingkat “kenyaman” dan “keyakinan”.
Inilah tingkat tingkat kerja sebuah ...
keputusan di ambil pada otak manusia.
1. Unaware: tidak mengenal, tidak tahu
2. Aware : mengenal
3. Convinience : nyaman
4. Belief : yakin
5. Loyal : setia
Dalam hal bisnis atau pekerjaan. Maka level pengenalan orang terhadap anda atau citra anda harus lah berada pada level 3, 4, 5. Diluar level itu akan berat anda untuk sukses cepat karena tidak dikenal baik oleh teman, mitra, lingkungan atau pelanggan anda.
Misal anda adalah seorang pemuda bernama agus. Ada ribuan orang bernama sama. Lalu apa yang membedakan anda dengan agus yang lain. Maka ini dipakailah sebuah tag name, citra yang anda akan bangun.
Agus sang sales motor..agus si penjual motor. Disini agus sudah membedakan diri dengan agus yang lain. Ternyata ada ribuan sales motor di sini. Agus sudah keluar dari citra agus yang lain namun citra sales motor masih ada banyak. Lalu agus sales motor ini menulis di majalah dan koran lokal artikel tentang penjualan dan motor. Maka Agus sales motor menjadi kolumnis di koran menjadi pembeda dan membuat orang bukan saja aware atau di kenal tapi dia membangun kenyamanan.
Semakin lama dan semakin banyak yang di tulis oleh agus menjadi nyaman dan yakin orang. Maka penjualan motornya akan lebih mudah. Pasti. Maka peluang lainpun terbuka. Sebagai pembicara sales motor dalam sebuah seminar, bisa. Menjadi narasumber lainya, bisa juga. Ditawar perusahaan lain untuk jabatan yang lebih baik, bisa juga.
Intinya, seorang agus yang di level nyaman maka kemudahan diperolehnya.
Itulah value. Itulah nilai seseorang.
Jadi sebuah kunci sukses adalah membuat anda bernilai. Dari mana memulainya. Pertama-tama anda menentukan, dunia ingin mengenal anda sebagai apa? Itulah yang akan di ekspose. Itulah yang akan kita bangun. Citra diri.
Citra diri misalnya:
• Guru
• Technopreneur
• Salesman
• Penulis
• Pedagang bubur
• Pengusaha alat rumah sakit
• Penyanyi
• Motivator
• Pakar keuangan
• Pakar politik
• Penyiar radio dll
Ini lah yang harus anda tentukan terlebih dahulu. Sesuatu yang anda menjadi ahli didalamnya. Yang anda nyaman dan sukai mengerjakannya.dan ingin dijadikan citra anda.
anda pasti tahu bahwa ada banyak yang bisa menyanyi suaranya lebih indah dari Ruth sahanaya, benar?. Anda pasti pernah berjumpa dengan seorang wanita cantik dengan suara lebih merdu dari Rossa dan lebih cantik dari Rossa, benar?
Tapi dia tidak dikenal. Orang “unaware”. Hanya keluarga dan teman dekatnya saja. Hanya teman kantor kalau berkaraoke. Hobby nyanyinya dan ketrampilan menyanyinya sangat mumpuni. Persyartan untuk disukai orang sangat baik, namun di masyarakat dia hanya di level 1.
Ketika dia tidak membangun citra penyanyinya, maka potensinya di VALUE penyanyi hilang. Maka jika dia memutuskan ingin meletakan citra penyanyi di name tagnya, maka value tersebut harus di bangun.
Dari level 1 dia harus dibangun ke level 2. Rekaman? Mencari pencipta lagu, mencari pemusik? Menerbitkan album. Dan lain sebaginya. Ternyaya network tidak ada. Terbatas. Dana juga terbatas. Maka untuk di kenal kelevel 2, bisa dengan mengikuti audisi-audisi. Menyanyi di setiap acara publik, 17an, acara keluarga, acara kantor sehingga jika anda dikenal, pasti ada yang akan mengiring anda ke arah bisnis yang lebih besar.
Yaitu seorang yang menangkap potensi anda sebagai potensinya membuat uang. Tidak apa-apa. Berbagi rezeki. Itulah name tag yang dipasang dibawah namanya, PROMOTOR atau PRODUCER
1. Unaware: tidak mengenal, tidak tahu
2. Aware : mengenal
3. Convinience : nyaman
4. Belief : yakin
5. Loyal : setia
Dalam hal bisnis atau pekerjaan. Maka level pengenalan orang terhadap anda atau citra anda harus lah berada pada level 3, 4, 5. Diluar level itu akan berat anda untuk sukses cepat karena tidak dikenal baik oleh teman, mitra, lingkungan atau pelanggan anda.
Misal anda adalah seorang pemuda bernama agus. Ada ribuan orang bernama sama. Lalu apa yang membedakan anda dengan agus yang lain. Maka ini dipakailah sebuah tag name, citra yang anda akan bangun.
Agus sang sales motor..agus si penjual motor. Disini agus sudah membedakan diri dengan agus yang lain. Ternyata ada ribuan sales motor di sini. Agus sudah keluar dari citra agus yang lain namun citra sales motor masih ada banyak. Lalu agus sales motor ini menulis di majalah dan koran lokal artikel tentang penjualan dan motor. Maka Agus sales motor menjadi kolumnis di koran menjadi pembeda dan membuat orang bukan saja aware atau di kenal tapi dia membangun kenyamanan.
Semakin lama dan semakin banyak yang di tulis oleh agus menjadi nyaman dan yakin orang. Maka penjualan motornya akan lebih mudah. Pasti. Maka peluang lainpun terbuka. Sebagai pembicara sales motor dalam sebuah seminar, bisa. Menjadi narasumber lainya, bisa juga. Ditawar perusahaan lain untuk jabatan yang lebih baik, bisa juga.
Intinya, seorang agus yang di level nyaman maka kemudahan diperolehnya.
Itulah value. Itulah nilai seseorang.
Jadi sebuah kunci sukses adalah membuat anda bernilai. Dari mana memulainya. Pertama-tama anda menentukan, dunia ingin mengenal anda sebagai apa? Itulah yang akan di ekspose. Itulah yang akan kita bangun. Citra diri.
Citra diri misalnya:
• Guru
• Technopreneur
• Salesman
• Penulis
• Pedagang bubur
• Pengusaha alat rumah sakit
• Penyanyi
• Motivator
• Pakar keuangan
• Pakar politik
• Penyiar radio dll
Ini lah yang harus anda tentukan terlebih dahulu. Sesuatu yang anda menjadi ahli didalamnya. Yang anda nyaman dan sukai mengerjakannya.dan ingin dijadikan citra anda.
anda pasti tahu bahwa ada banyak yang bisa menyanyi suaranya lebih indah dari Ruth sahanaya, benar?. Anda pasti pernah berjumpa dengan seorang wanita cantik dengan suara lebih merdu dari Rossa dan lebih cantik dari Rossa, benar?
Tapi dia tidak dikenal. Orang “unaware”. Hanya keluarga dan teman dekatnya saja. Hanya teman kantor kalau berkaraoke. Hobby nyanyinya dan ketrampilan menyanyinya sangat mumpuni. Persyartan untuk disukai orang sangat baik, namun di masyarakat dia hanya di level 1.
Ketika dia tidak membangun citra penyanyinya, maka potensinya di VALUE penyanyi hilang. Maka jika dia memutuskan ingin meletakan citra penyanyi di name tagnya, maka value tersebut harus di bangun.
Dari level 1 dia harus dibangun ke level 2. Rekaman? Mencari pencipta lagu, mencari pemusik? Menerbitkan album. Dan lain sebaginya. Ternyaya network tidak ada. Terbatas. Dana juga terbatas. Maka untuk di kenal kelevel 2, bisa dengan mengikuti audisi-audisi. Menyanyi di setiap acara publik, 17an, acara keluarga, acara kantor sehingga jika anda dikenal, pasti ada yang akan mengiring anda ke arah bisnis yang lebih besar.
Yaitu seorang yang menangkap potensi anda sebagai potensinya membuat uang. Tidak apa-apa. Berbagi rezeki. Itulah name tag yang dipasang dibawah namanya, PROMOTOR atau PRODUCER
0 Response to "Tentang nilai kesuksesan dari sisi psikologi"
Post a Comment